Saat ini, banyak sekali perkembangan dan perubahan perekonomian dan industri di negara Kita, khususnya untuk industri mebel furniture. Perkembangan perekonomian di Indonesia cukup pesat, ditambah teknologi yang telah maju. Kondisi dan situasi ini secara otomatis juga akan mendorong perusahaan bidang industri mebel furniture untuk senantiasa berusaha meningkatkan produksinya. Dan sebisa mungkin bisa menjaga kualitas produknya, agar dapat tetap bertahan di tengah pasar yang semakin hari semakin kompetitif. Kompetitor yang semakin banyak adalah cambuk penyemangat untuk lebih kreatif dalam memasarkan industri mebel furniture. Performa dan kinerja perusahaan harus selalu dijaga serta eksistensi melalui kejelian dalam melihat peluang yang dimiliki untuk kemudian memberikan produk-produk yang diminati masyarakat. Hal itulah yang membuat secara umum kunci sukses terpenying dan utama sebuah perusahaan untuk mengatur sektor pemasaran sehingga dapat meraih kesuksesan bisnis mebel furniture.
Perusahaan harus berani dalam menghadapi pesaing dan selalu diharapkan memiliki strategi yang tepat dan kreatif untuk kemudian bisa mencapai tujuan pemasaran perusahaan. Sebuah perusahaan dengan strategi yang baik, selanjutnya harus memiliki suatu kemampuan untuk bisa memfokuskan pelayanan yang terbaik dan tertarget. Sehingga pasar mau memberi ruang untuk mendapatkan produk Kita dan tetap loyal membeli produk mebel furniture dari perusahaan kita. Manajemen perusahaan perlu sekali memperhatikan setiap perubahan yang setiap saat bisa terjadi dalam lingkup bisnis yang mencakup faktor internal dan juga eksternal.
Pada faktor internal yang termasuk adalah kekuatan atau strength, dan kelemahan atau weaknesses. Sedangkan untuk faktor eksternal meliputi peluang atau opportunity dan ancaman atau disebut juga threat. Seluruh elemen yang disebutkan tadi akan menjadi sangat membantu dalam penentuan strategi pemasaran perusahaan ke depan. Sehingga diharapkan bisa sejalan dengan perencanaan strategi manajemen perusahaan. Bila nantinya terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan strategi pemasaran, walau sekecil apapun akanbisa mengakibatkan hilangnya peluang perusahaan untuk mempertahankan dan atau bahkan menurunkan hasil penjualan dan pangsa pasar perusahaan.
Di kota Jepara sendiri, para pengrajin mebel furniture banyak yang mengelola berbagai kerajinan ukir dari kayu jati. Hal ini disebabkan, perusahaan mebel furniture di jepara, kebanyakan pandai dalam berinteraksi untuk meningkatkan produk yang biasa menjadi sebuah produk yang memiliki nilai seni yang tinggi. Kerajinan ukir kayu dibedakan menurut motifnya, sehingga dapat memudahkan para konsumen untuk menentukan pilihan sesuai kebutuhan atau keperluan dan selera masing-masing. Walaupun bahan utama dan pokok yang dipakai dalam pembuatan mebel furniture ukiran adalah kayu jati, tapi mereka mempunyai cara-cara tersendiri sehingga dapat memikat pembeli. Contoh mudahnya dalam hal finishing, ada banyak cara untuk memfinishing mebel furniture jati. Seperti tehnik bakar, plitur, marmer dan sending. Cara-cara atau tehnik itulah yang tujuannya adalah untuk menarik minat para konsumen, meningkatkan nilai dan harga jual, serta memperindah nilai seni mebel furniture dan ukiran. Seiring dengan situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat dengan kompetitor, maka perusahaan perlu sekali bisa menerapkan strategi agar tetap dapat menghadapi persaingan dan bisa selalu eksis di industri kerajinan mebel furniture ukir seperti sekarang ini.
 |
| showroom mebel furniture jepara |
Pada faktor internal yang termasuk adalah kekuatan atau strength, dan kelemahan atau weaknesses. Sedangkan untuk faktor eksternal meliputi peluang atau opportunity dan ancaman atau disebut juga threat. Seluruh elemen yang disebutkan tadi akan menjadi sangat membantu dalam penentuan strategi pemasaran perusahaan ke depan. Sehingga diharapkan bisa sejalan dengan perencanaan strategi manajemen perusahaan. Bila nantinya terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan strategi pemasaran, walau sekecil apapun akanbisa mengakibatkan hilangnya peluang perusahaan untuk mempertahankan dan atau bahkan menurunkan hasil penjualan dan pangsa pasar perusahaan.
Di kota Jepara sendiri, para pengrajin mebel furniture banyak yang mengelola berbagai kerajinan ukir dari kayu jati. Hal ini disebabkan, perusahaan mebel furniture di jepara, kebanyakan pandai dalam berinteraksi untuk meningkatkan produk yang biasa menjadi sebuah produk yang memiliki nilai seni yang tinggi. Kerajinan ukir kayu dibedakan menurut motifnya, sehingga dapat memudahkan para konsumen untuk menentukan pilihan sesuai kebutuhan atau keperluan dan selera masing-masing. Walaupun bahan utama dan pokok yang dipakai dalam pembuatan mebel furniture ukiran adalah kayu jati, tapi mereka mempunyai cara-cara tersendiri sehingga dapat memikat pembeli. Contoh mudahnya dalam hal finishing, ada banyak cara untuk memfinishing mebel furniture jati. Seperti tehnik bakar, plitur, marmer dan sending. Cara-cara atau tehnik itulah yang tujuannya adalah untuk menarik minat para konsumen, meningkatkan nilai dan harga jual, serta memperindah nilai seni mebel furniture dan ukiran. Seiring dengan situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat dengan kompetitor, maka perusahaan perlu sekali bisa menerapkan strategi agar tetap dapat menghadapi persaingan dan bisa selalu eksis di industri kerajinan mebel furniture ukir seperti sekarang ini.